Welcome Message

Mengapa kita hidup di dunia ini? Untuk apakah kita hidup di dunia ini? Pertanyaan mendasar yang jawabannya akan menentukan cara kita hidup, dan bagaimana kita hidup. Apakah bermakna atau sia-sia...

twitter

Follow on Tweets

Tiga Parameter Kehendak TUHAN

Posted in


Sering kali kita mendengar di dalam doa orang lain atau justru kita sendiri yang berdoa: “TUHAN tunjukkanlah jalan-MU pada kami”. Atau, “TUHAN tunjukkanlah kehendak-MU pada kami”.

Bukannya saya tidak setuju dengan pernyataan itu, tapi sering kali kita sepertinya terlalu mudah mengumbar pernyataan itu. Sebenarnya dalam banyak kasus, permasalahannya bukan karena TUHAN tidak/belum menunjukkan jalan mana yang harus kita tempuh.

Kalau begitu, apakah TUHAN sebenarnya sudah menunjukkan jalan yang dikehendaki-NYA bagi kita? Ya! Jika memang keputusan untuk melakukan sesuatu ada di tangan kita. Karena memang ada hal-hal yang berada di domainnya ALLAH saja, seperti: Hidup matinya seseorang, sembuh tidaknya seseorang, dll. Dan ada hal-hal yang menjadi bagian kita untuk melakukannya, seperti: Kalau tidak ingin sakit berarti berusaha hidup sehat.

Lalu seperti apa sih karakteristik jalan yang TUHAN kehendaki bagi kita? Parameternya ada di Roma 12:2Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Inilah kriteria atau parameter dari sebuah jalan/pilihan yang TUHAN kehendaki untuk kita ambil. Jika salah satu diantaranya meleset, maka pasti jalan itu tidak TUHAN kehendaki untuk kita ambil. Jadi sebelum mengambil keputusan, analisalah semua pilihan yang ada berdasar ketiga parameter itu, pasti ketemu!

Berarti TUHAN sebenarnya selalu menunjukkan jalan yang IA kehendaki bagi kita. Masalahnya ada pada diri kita:

  1. Maukah kita komit untuk terikat erat dengan TUHAN?
  2. Maukah kita komit mempelajari Firman TUHAN, yang berarti selalu ada waktu setiap hari untuk membaca Alkitab?
  3. Maukah kita mengingat dan menempelkan ketiga parameter itu dalam hati jiwa dan pikiran kita?
  4. Maukah kita komit melakukan kehendak-NYA?

Karena sebenarnya meski kita memahami apa yang menjadi kehendak TUHAN, kita tidak mau (bukan tidak sanggup) untuk melakukannya


Seringkali juga pilihan-pilihan yang ada terlihat sama baiknya, jika situasi itu yang timbul lalu bagaimana? Silakan kita kembali menganalisis ulang semua pilihan yang ada secara detail dengan memperkirakan efek atau dampak yang sekiranya akan terjadi dari setiap pilihan jalan yang kita ambil berdasarkan ketiga parameter itu. Namun bagaimana jika analisis ulang yang mendetail itu memaparkan bahwa setiap pilihan sama baiknya, sementara kita harus memilih salah satu diantaranya? Jika demikian, maka barulah ini saatnya kita berdiam diri dan berkata kepada TUHAN, “ TUHAN tunjukkanlah jalan-MU pada kami”.


Sumber foto: http://antonjunzzz.wordpress.com

Peringatan Bagi Orang Kaya: Orang Kaya Sukar Masuk Surga!

Posted in


Judul di atas bermula dari tergelitiknya rasa ingin tahu dibalik perkataan TUHAN Yesus dalam Matius 19 : 23-24. Sebenarnya mengapa sih kok orang kaya sukar masuk ke dalam Kerajaan ALLAH? Setelah mencoba membayangkan; kesimpulan saya sebagai berikut:

Orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan ALLAH, karena untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan ALLAH seseorang harus hanya mencintai ALLAH saja. Maksudnya tidak ada hal lain yang dicintainya melebihi cintanya kepada ALLAH. Ini bukan hal yang mudah, karena itu berarti seseorang harus melepaskan hasratnya akan harta dan kekayaan. Melepas keterikatan akan kenyamanan yang dikecap selama ini sebagai akibat dari kekayaan yang dimilikinya. Dan hal ini berlawanan dengan nilai-nilai dunia pada umumnya.

Hal ini bukan berarti seseorang harus miskin dulu baru bisa masuk dalam Kerajaan ALLAH, atau bukan berarti orang miskin pasti masuk ke dalam Kerajaan Surga. Masalahnya sebenarnya berada pada hasrat diri. J
ika orang itu adalah orang kaya berarti dirinya tidak boleh terikat pada hartanya, jika orang itu adalah orang miskin berarti tidak boleh berambisi ingin kaya dan mengejar harta. Namun jika seseorang berusaha keras dalam usaha dan pekerjaannya, melakukan pekerjaannya dan menjalankan usahanya dengan segenap hati dan penuh kejujuran; semata-mata karena ingin memuliakan ALLAH dalam segala hal yang dilakukan-NYA (1 Korintus 10 : 31) tanpa memperdulikan apakah mendatangkan kekayaan atau tidak.

Hal yang sulit, karena kebanyakan otak manusia telah diprogram sedari dini untuk mengejar kekayaan bahkan dengan segala cara. Kekayaan adalah parameter utama sebagai ukuran kesuksesan di dunia. Lainnya adalah status sosial, gelar pendidikan, namun jika tidak memiliki kekayaan seseorang belum dikatakan sukses. Meski telah bergelar Profesor namun jika tidak memiliki kekayaan, sulit dikatakan Profesor itu telah sukses. Sebaliknya, meski hanya mengecap pendidikan SD namun jika memiliki harta yang berlimpah, sudah pasti orang ini ditahbiskan sebagai manusia sukses di dunia.

Namun memang menjadi anak ALLAH itu berarti menjadi musuh dunia ini. Menjadi musuh dunia berarti juga tidak tergiur akan tawaran kenyamanan dunia. Tidak berhasrat menetapkan standar kesuksesan menurut ukuran dunia namun mengenakan ukuran kesuksesan menurut ALLAH. Dan ukuran ALLAH akan kesuksesan tentunya sangat jauh dengan ukuran dunia ini, sebegitu jauhnya sehingga ukuran ALLAH akan kesuksesan ini tidak dapat diterima dan dicerna logika manusia yang masih terikat akan dunia ini.

Inilah ukuran kesuksesan ALLAH: Memerintah bersama-sama dengan-NYA di dalam Kerajaan-NYA. Mau? Mari berjuang!

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger