Sep
02
2011
Posted in
Tadi saya dan keluarga besar menonton Kungfu Panda untuk ke 2 kalinya, ya kedua kali karena memang yang kedua ini bersama dengan ponakan. Dan karena kedua kali, maka tontonan kali ini bisa lebih fokus kepada pesan-pesan yang terkandung dalam film itu, dibanding saat pertama kali yang dipenuhi dengan tawa yang membahana.
Ada satu pesan yang menancap cukup dalam bagi saya, sehingga saya merenunginya. Yaitu adegan-adegan terakhir saat si Pooh (panda endut itu) berkata: “Yang penting bukan masa lalumu yang pahit, tapi hal kamu akan menjadi apa di masa depan”. Daleeeem bangeet!
Bagi saya, jika ditranslate ke perjalanan hidup saya sebagai Kristiani, maka kata-kata itu akan menjadi: “Yang penting bukan kehidupan manusia lama kamu yang rusak oleh berbagai dosa yang kamu lakukan untuk kepuasan diri kamu (karena saat kita melakukan sesuatu untuk kepuasan diri kita itu sama dengan dosa, memberontak kepada Tuhan), itu masa lalu yang Tuhan sudah ampuni saat kamu sadar, mengaku, menyesal dan bertobat. Yang penting adalah bagaimana kamu menjalani sisa hidup kamu di dunia ini selanjutnya: Menjadi manusia Allah seperti yang telah dirancang-Nya bagi manusia pada mulanya dengan role modelnya Tuhan Yesus ATAU justru memberontak kembali pada Tuhan?”
Saya percaya, bahwa dalam setiap langkah kehidupan kita Tuhan selalu berbicara, yang perlu kita lakukan adalah mempunyai kepekaan untuk memahami dan mendengar suara-Nya. Jadi komitmen apa yang sudah kita ambil untuk menjalani sisa kehidupan kita ini?
Sumber gambar: Google.com
Comments (0)
Posting Komentar