Des
07
2011
Posted in
Kemarin baru saja mendengar khotbah PA Suara Kebenaran, Pdt. DR. Erastus Sabdono menyinggung soal arti kesetiaan yang sejati. Dan dari sana pemikiran saya berkembang seperti tulisan saya di bawah ini.
Kesetiaan yang sejati adalah pengorbanan tanpa batas untuk Tuhan. Untuk itu seseorang harus tidak menyayangkan nyawanya sendiri/bersedia melepaskan segalanya untuk memuaskan hati Tuhan. Tidak mencintai dan menyayangkan nyawa kita sendiri berarti kita mengasihi diri kita sendiri secara benar (ingin masuk ke dalam hidup kekal), sementara dengan mencintai dan menyayangkan nyawa kita sendiri berarti kita mengasihi diri kita sendiri secara salah (tidak peduli akan nasib di kekekalan nanti harus masuk ke dalam kebinasaan kekal, yang penting senang-senang dalam kehidupan hari ini).
Pada suatu titik, kita akan merasa bahwa tidak boleh meminta pertolongan kepada Tuhan untuk masalah-masalah jasmani seberapa pun beratnya. Mengapa?
Jika kita meminta tolong kepada Tuhan untuk masalah-masalah jasmani berarti kita masih mencintai dan menyayangkan nyawa/diri kita sendiri artinya mengasihi diri sendiri secara salah. Jika kita masih mengasihi diri sendiri secara salah, pasti kita tidak bisa mengasihi Tuhan dengan benar dan maksimal.
Huff....berat banget ya. Lebih mudah untuk dipikirkan dan dikatakan dibandingkan dilakukan dalam hidup ini. Namun karena sudah mengetahui arahnya, maka mari kita berusaha keras menuju ke sana.
Sumber gambar: http://28digits.com
Comments (0)
Posting Komentar