Welcome Message

Mengapa kita hidup di dunia ini? Untuk apakah kita hidup di dunia ini? Pertanyaan mendasar yang jawabannya akan menentukan cara kita hidup, dan bagaimana kita hidup. Apakah bermakna atau sia-sia...

twitter

Follow on Tweets

Berjalan Dalam Badai

Posted in

Di suatu malam sehabis Saat Teduh, seperti biasa saya mulai berusaha memejamkan mata. Bukan hal yang mudah karena selain insomnia saat itu saya sedang dirundung 2 pergumulan yang sampai saat itu belum juga ada jalan keluarnya, meski saya sudah berusaha melakukan yang terbaik yang saya bisa.

Lalu saya kembali teringat akan Saat Teduh saya tadi, pada Saat Teduh itu saya membuka Ibrani 11 : 17-18. Bukan ayat pembacaan untuk hari itu memang, namun entah mengapa saya tertarik untuk membukanya. Dan saat berusaha untuk tidur saya membayangkan si Abraham yang tetap teguh menjalankan perintah TUHAN untuk mengorbankan anaknya Ishak, padahal Ishak itulah yang dijanjikan TUHAN sebagai keturunan Abraham.

Saya membayangkan seandainya saya menjadi Abraham. Dalam perjalanan menuju gunung itu pastilah perasaan bercampur aduk dalam hati saya, antara: Taat melakukan perintah TUHAN atau sebaliknya. Dan pastinya si iblis itu tidak tinggal diam melihat saya tetap berjalan menuju atas gunung, si iblis akan menawarkan solusi-solusi yang terdengarnya masuk akal seperti: "Udah ngapain lo ke atas gunung juga, mengorbankan anak lo, mending lo kabur aja, nanti baru deh minta ampun ke TUHAN. Toh kan memang Ishak ini yang dijanjikan TUHAN menjadi keturunan lo". Atau seperti ini: "Ih tega lo ya..mengorbankan anak lo, lo suruh kabur aja deh tuh Ishak..nanti lo bilang ke TUHAN bahwa si Ishaknya kabur...lo gak salah, dan Ishak pun hidup..win-win solution kan?"

Meski solusi-solusi tersebut terdengar manusiawi, padahal tujuannya jahat! Membuat saya (Abraham) untuk menyimpang dari ketetapan TUHAN, melawan kehendak TUHAN, memberontak terhadap TUHAN. Dan seperti yang tertulis dalam Alkitab, Abraham tetap mempersembahkan anak-NYA di atas gunung, karena ia percaya bahwa TUHAN sanggup melakukan apapun juga termasuk membangkitkan orang dari kematian. Sehingga meskipun ia mengorbankan anaknya karena disuruh TUHAN, ia tetap melakukannya.

Kembali ke situasi saya saat itu yang tengah bergumul untuk 2 hal, saya mengambil kesimpulan bahwa jika TUHAN mau saya tetap berjalan dalam badai pergumulan ini, saya akan melakukannya. Saya tidak akan melakukan segala saran-saran yang ditiupkan si iblis untuk saya melawan Perintah TUHAN. Segala hal yang akan terjadi selanjutnya karena pergumulan ini, saya serahkan kepada TUHAN yang telah menyuruh saya, karena saya percaya bahwa TUHAN sanggup melakukan apapun juga. Saya memilih untuk menyerahkan kekhawatiran saya kepada TUHAN sembari terus berjalan maju dalam badai pergumulan ini dan berusaha melakukan yang terbaik yang saya bisa di dalam koridor Firman TUHAN.

Nice lesson from Abraham! Thanks GOD!

Sumber foto: http://newcreationperson.wordpress.com


Comments (0)

Posting Komentar

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger